A. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang serta Peran Pelaku Ekonomi dalam Suatu Perekonomian
1. Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dalam Permintaan, Penawaran, dan Teknologi
Di Kelas VII, kalian telah mempelajari
tentang kebutuhan manusia. Kalian tentu memahami bahwa kebutuhan manusia itu
bermacam-macam dan selalu bertambah baik jumlah maupun kualitasnya. Coba kalian
hitung berapa macam jumlah barang yang kalian gunakan setiap hari? Kalian
mungkin akan terkejut bahwa dalam satu hari kalian menggunakan puluhan barang
untuk dikonsumsi.
Tentunya barang yang kalian konsumsi berbeda dengan barang yang dikonsumsi orang lain. Hal itu menunjukkan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia berbeda-beda dan beraneka macam. Namun, perlu kalian ketahui bahwa faktor ruang akan menentukan tindakan seseorang sebagai konsumen. Masyarakat kota memiliki perilaku konsumsi yang berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat desa, pegunungan ataupun masyarakat pesisir pantai. Demikian pula tindakan atau perilakunya dalam mengalokasikan sumber daya yang ada. Dilihat dari fungsinya sebagai konsumen, masyarakat kota lebih banyak membeli barang dan jasa karena ditunjang pendapatan yang tinggi dan munculnya pasar-pasar modern, seperti supermarket dan hypermarket.
Berbeda dengan perilaku masyarakat di daerah perdesaan atau pegunungan, yang pendapatannya rendah, akses jalannya kurang baik yang membuat pendistribusian barang atau jasa menjadi kurang lancar. Akibatnya, masyarakat desa atau pegunungan lebih sedikit membeli barang dan jasa. Barang dan jasa yang dibutuhkan manusia sebagian besar dihasilkan oleh manusia, dan hanya sebagian kecil yang disediakan langsung oleh alam. Oleh karena itu, manusia harus melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang biasa disebut dengan istilah produksi. Produksi merupakan salah satu dari kegiatan ekonomi, yang sudah kalian pelajari di Kelas VII.
Di Kelas VII, kalian juga telah mempelajari tentang konsep ruang dan interaksi antarruang. Salah satu yang menjadi alasan adanya interaksi antarruang adalah perbedaan potensi dan sumber daya alam yang dimiliki. Sumber daya alam memiliki fungsi dan peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Tanpa tersedianya berbagai macam sumber daya alam di bumi ini, manusia akan kesulitan memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, Indonesia mempunyai kekayaan alam yang cukup banyak.
Di daratan, suhu dan curah hujan yang tinggi memungkinkan penduduknya menanam berbagai macam barang pertanian dan perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga menjamin tersedianya air untuk kepentingan budidaya perikanan darat. Indonesia juga memiliki laut yang luas dan garis pantai yang sangat panjang. Potensi ikan di Indonesia cukup banyak. Di samping itu, ditemukan pula berbagai jenis bahan tambang di dasar laut. Di sepanjang pesisir juga terdapat kekayaan alam berupa terumbu karang, rumput laut, dan tentu saja keindahan alam yang dapat dikembangkan untuk kepentingan pariwisata. Indonesia memiliki terumbu karang terluas di dunia.
Terumbu karang Indonesia tidak hanya luas, tetapi juga beraneka ragam dalam hal sumber daya hayatinya. Selain kekayaan laut, tanah, dan air, Indonesia juga memiliki banyak sumber daya mineral dan hasil hutan. Sumber daya alam yang tersebar di Indonesia memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Itu semua merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia, yang mengakibatkan munculnya penawaran beberapa produk hasil produksi Indonesia, serta munculnya permintaan negara lain atas produk Indonesia.
Adanya penawaran dan permintaan akan
produk mengakibatkan munculnya aktivitas perdagangan. Untuk lebih memperkaya pemahaman
kalian tentang materi ini, amati keadaan sekitar tempat tinggal kalian masing-masing.
Potensi sumber daya alam apa saja yang ada di sekitar tempat tinggalmu? Setelah
itu, lihatlah tabel di halaman berikut dengan jenis-jenis sumber daya alam dan potensi yang tersebar di wilayah Indonesia.
Tabel Sumber Daya Alam dan Persebarannya di Wilayah
Indonesia.
Berdasarkan Tabel tersebut, terlihat bahwa persebaran sumber daya alam antara satu daerah dengan daerah lain berbeda-beda. Suatu daerah dapat dikenal sebagai penghasil barang tambang. Akan tetapi, daerah lain juga dapat dikenal sebagai penghasil hasil hutan atau pertanian. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan keadaan geografs masing-masing daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki sumber daya alam yang beranekaragam. Ada yang memiliki kelapa sawit, ada juga yang memiliki emas.
Perbedaan potensi inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya permintaan dan penawaran, yang menimbulkan aktivitas perdagangan. Perbedaan potensi daerah ini juga menyebabkan perbedaan keunggulan masingmasing daerah. Perbedaan potensi daerah bisa terjadi karena perbedaan teknologi. Setiap daerah memiliki keunggulan komparatif tersendiri. Sebagai contoh, Lampung memproduksi kopi, sedangkan Jawa Barat memproduksi beras. Lampung dapat memproduksi kopi secara efsien dan murah. Demikian pula, Jawa Barat dapat memproduksi beras secara efsien.
Dengan demikian, Lampung memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Jawa Barat memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi beras. Dalam ilmu ekonomi, perdagangan kedua daerah akan saling menguntungkan jika bersedia bertukar kopi dan beras. Keuntungan dari pertukaran sumber daya inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi dalam dan antarruang berupa kegiatan perdagangan.
Masing-masing daerah tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan, tetapi juga mendapat keuntungan dari produksi yang menjadi unggulan daerahnya. Untuk kepentingan tersebut diperlukan kerja sama antardaerah mengingat adanya perbedaan dan keterbatasan sumber daya alam yang ada di setiap daerah. Diharapkan suatu daerah dapat menyokong daerah lain yang kekurangan. Hal ini juga dapat mempererat integrasi antardaerah di Indonesia, yang pada gilirannya menghasilkan persatuan dan kesatuan. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tambang terbesar di dunia.
Pengelolaan tambang-tambang tersebut masih didominasi pihak asing. Kondisi tersebut mengakibatkan tingginya pemasukan negara dari sektor pertambangan. Pengelolaan sumber daya alam membutuhkan sumber daya manusia yang baik serta penguasaan teknologi yang unggul.
2. Pengertian Pelaku Ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentu tidak asing lagi melihat orang yang membajak sawah dan menanam padi. Padi yang telah diolah menjadi beras dijual kepada agen. Dari agen inilah para ibu rumah tangga atau konsumen yang lain bisa mendapatkan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan. Petani yang menanam padi, agen, dan ibu rumah tangga dapat dikatakan sebagai pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi adalah orang/lembaga
yang melakukan kegiatan ekonomi. Ada 4 (empat) pelaku ekonomi, yaitu rumah
tangga keluarga/konsumen, rumah tangga perusahaan/produsen, rumah tangga
pemerintah, dan rumah tangga luar negeri. Keempat pelaku tersebut berperan
penting dalam menggerakkan perekonomian negara sesuai dengan peran
masing-masing. Kelompok masyarakat
yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup diri sendiri ataupun keluarga dinamakan rumah tangga konsumen (RTK).
Pihak yang melakukan kegiatan produksi
yaitu kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kepentingan
orang lain dinamakan rumah tangga produsen (RTP). Selain pihak yang
menghasilkan dan mengonsumsi barang dan jasa, ada pihak yang bertugas untuk
mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda
perekonomian, yang disebut rumah tangga pemerintah. Hasil produksi sebagian
disalurkan ke pembeli dalam negeri, sebagian lagi dijual ke masyarakat luar
negeri.
Hal ini menimbulkan arus barang dan
jasa dari dalam negeri ke luar negeri, yang disebut ekspor. Selain kegiatan
menjual barang dan jasa ke luar negeri, ada pula kegiatan membeli barang dan
jasa dari negara-negara lain. Arus barang dan jasa yang masuk dari luar negeri
ke dalam negeri disebut impor. Orang/lembaga yang melakukan kegiatan ekspor dan
impor disebut rumah tangga luar negeri.
Jadi, pelaku ekonomi terdiri atas rumah
tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, rumah tangga pemerintah, dan rumah
tangga luar negeri. Setelah kalian memahami pelaku ekonomi, kalian dapat memahami
peran dari masing-masing pelaku ekonomi. Untuk dapat memahami peran
masing-masing pelaku ekonomi, ikuti secara seksama uraian materi berikut.
3. Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian
a. Peran Rumah Tangga Keluarga/Rumah Tangga
Konsumen (RTK)
Rumah tangga keluarga atau sering
disebut sebagai rumah tangga konsumen merupakan pelaku ekonomi yang menjalankan
peran sangat penting di dalam kegiatan ekonomi. Rumah tangga konsumen adalah
kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Rumah tangga konsumen membutuhkan barang dan jasa
yang dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan. Jadi, barang dan jasa yang
dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga konsumen.
Rumah tangga konsumen memiliki dua
peran, yaitu sebagai konsumen dan sebagai penyedia faktor produksi, yang
meliputi penyediaan lahan, tenaga kerja, modal, dan keahlian. Ketika konsumen
membeli barang dan jasa dari produsen, konsumen berkewajiban membayar barang
dan jasa yang diterima. Oleh karena itu, rumah tangga keluarga/ konsumen harus
memiliki pendapatan. Pendapatan rumah tangga keluarga diperoleh dari penggunaan
faktor produksi yang dimilikinya.
Pendapatan rumah tangga keluarga terdiri atas:
- Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga karena telah menyewakan tanahnya kepada perusahaan.
- Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi.
- Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga karena telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi.
- Laba/keuntungan (proft), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga keluarga karena telah memberikan kontribusi berupa tenaga dan pikirannya dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan memperoleh laba.
Pendapatan yang diterima rumah tangga
keluarga berupa sewa, upah/gaji, bunga
dan keuntungan tersebut akan dibelanjakan kepada perusahaan melalui pembelian barang
dan jasa yang mereka butuhkan. Pendapatan yang diterima rumah tangga perusahaan
dari penjualan barang dan jasa akan digunakan untuk membayar balas jasa rumah
tangga keluarga karena telah meminjamkan faktor produksi kepada rumah tangga
perusahaan.
Berdasarkan
uraian di atas, terlihat di sini bahwa ada interaksi antara rumah tangga
keluarga dan rumah tangga perusahaan yang menyebabkan terjadinya aliran arus
uang dan arus barang/jasa. Dari kegiatan tersebut dapat dilihat bahwa peran rumah
tangga konsumen adalah sebagai:
a. Pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
b. Pemasok faktor produksi kepada rumah tangga perusahaan untuk melakukan proses produksi.
Rumah
tangga keluarga/konsumen menjalankan peran yang pertama, yaitu sebagai konsumen,
dengan cara mengonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga
produsen. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen dijual kepada konsumen.
Konsumen membayar barang dan jasa tersebut dengan uang dari hasil penggunaan
faktor produksi yang mereka pinjamkan ke rumah tangga perusahaan. Pertemuan
permintaan barang dan jasa dari konsumen dengan penawaran barang dan
jasa dari produsen terjadi di pasar output atau pasar produk. Contoh
pasar output/ produk adalah minimarket, pasar tradisional, bengkel,
lembaga bimbingan belajar.Gambar berikut adalah contoh pasar yang menunjukkan
pertemuan antara produsen dan konsumen.
Peran yang kedua dari rumah tangga
konsumen adalah sebagai penyedia faktor produksi bagi rumah tangga produsen.
Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau pasar faktor
produksi. Salah satu contoh pasar input adalah pasar tenaga kerja.
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting bagi setiap perusahaan.
Untuk menciptakan barang dan jasa dibutuhkan berbagai macam faktor produksi.
Secara
umum, faktor produksi dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu alam (lahan),
modal, tenaga kerja, serta kewirausahaan. Untuk lebih memperjelas tentang
faktor produksi, jawablah pertanyaan berikut. Apakah ada saudara atau tetangga
kalian yang bekerja di sebuah perusahaan atau
pabrik? Jika ada, gaji atau upah yang mereka peroleh merupakan balas jasa atas penggunaan
faktor produksi yang mereka berikan dalam bentuk penawaran faktor produksi
tenaga kerja. Untuk mempermudah pemahaman kalian, faktor produksi akan
diuraikan satu per satu mulai dari alam, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan. Untuk memahami faktor produksi yang pertama, yaitu alam, amati
Gambar berikut.
Kedua
gambar menunjukkan contoh faktor produksi alam. Faktor produksi alam
adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam untuk digunakan sebagai faktor pendukung
produksi barang dan jasa. Pemilik lahan berperan sebagai pemasok faktor produksi
alam kepada perusahaan. Sebagai imbalannya, ia akan mendapat balas jasa berupa
sewa atas faktor produksi yang ditawarkan.
Faktor
produksi yang kedua adalah modal. Faktor
produksi modal tidak selalu berwujud uang. Faktor produksi modal terdiri atas
barang modal dan uang. Barang modal dapat berupa mesin, gedung, serta alat-alat
yang digunakan untuk kepentingan produksi. Rumah tangga konsumen yang
meminjamkan faktor produksi modal dalam bentuk uang akan memperoleh balas jasa
berupa bunga.
Faktor produksi yang ketiga adalah
faktor produksi tenaga kerja. Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor
produksi yang berupa tenaga kerja manusia. Rumah tangga konsumen yang memiliki
faktor produksi tenaga kerja akan memperoleh balas jasa berupa upah atau gaji.
Siapa saja yang termasuk faktor produksi tenaga kerja? Coba amatilah empat
gambar yang ada pada Gambar berikut.
Gambar tersebut adalah gambar guru, dokter, teknisi, dan
resepsionis sebuah bank. Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Dokter
merupakan orang yang pekerjaannya mengobati orang sakit. Teknisi adalah orang yang
bekerja di bidang teknik, sedangkan resepsionis adalah orang/karyawan yang
tugasnya melayani para tamu atau calon konsumen dalam rangka menjajaki kerja
sama tertentu dengan perusahaan. Keempat orang tersebut tergolong faktor
produksi tenaga kerja.
Faktor produksi yang keempat adalah keahlian/kewirausahaan. Apakah pengertian kewirausahaan? Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan mengatur, mengorganisasikan, serta mengambil risiko dalam menjalankan suatu usaha. Keistimewaan dari kewirausahaan terletak pada kreativitas dan inovasi. Pelaku kewirausahaan adalah seorang wirausahawan. Rumah tangga konsumen yang memiliki faktor produksi kewirausahaan akan mendapat balas jasa berupa keuntungan/laba. Semakin maju suatu negara, semakin banyak penduduk yang bekerja sebagai pengusaha. Hal ini terkait dengan faktor produksi kewirausahaan. Negara kita saat ini masih banyak membutukan wirausaha-wirausaha muda yang tangguh. Apakah kalian tertarik untuk menjadi wirausaha?
b.
Peran Rumah Tangga Perusahaan/Rumah Tangga Produsen (RTP)
Rumah tangga perusahaan atau biasa disebut sebagai produsen
merupakan pelaku ekonomi yang berperan sebagai penyedia barang dan jasa bagi
konsumen. Perusahaan mengorganisasikan berbagai faktor produksi yang disediakan
konsumen, kemudian melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang. Hasil
produksi ini kemudian dijual atau ditawarkan di pasar. Rumah tangga produsen di
Indonesia dikelompokkan menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.
Dalam perekonomian, rumah tangga perusahaan berperan sebagai
produsen sekaligus pengguna faktor produksi. Adapun penjelasan dari
masing-masing peran tersebut akan dipaparkan dalam uraian di bawah ini. Peran
pertama dari rumah tangga perusahaan adalah memproduksi barang/jasa. Barang/jasa
yang dihasilkan perusahaan kemudian ditawarkan kepada konsumen atau pembeli.
Pada subbab sebelumnya, kalian sudah mengetahui salah satu peran rumah tangga
konsumen, yaitu sebagai penyedia faktor produksi.
Faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga konsumen
digunakan oleh rumah tangga perusahaan. Ini merupakan peran rumah tangga
perusahaan yang kedua, yaitu sebagai pengguna faktor produksi. Contoh: sebuah
pabrik tekstil membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menjahit produk mereka;
maka, rumah tangga perusahaan menggunakan faktor produksi berupa tenaga kerja
yang ditawarkan oleh rumah tangga keluarga/ konsumen. Sebagai balas jasa atas
faktor produksi ini, rumah tangga produsen memberikan upah atau gaji pada rumah
tangga konsumen.
Selain faktor produksi tenaga kerja, rumah tangga perusahaan
juga menggunakan faktor produksi lahan, modal, dan faktor produksi
keterampilan/kewirausahaan yang dipinjamkan oleh rumah tangga keluarga. Atas
penggunaan faktor produksi tersebut, rumah tangga perusahaan memberikan balas
jasa berupa sewa, bunga, dan bagian dari keuntungan yang diperoleh rumah tangga
perusahaan. Hubungan antara rumah tangga keluarga/konsumen dan rumah tangga
perusahaan/konsumen dapat kalian amati pada Gambar berikut.
Pada
Gambar tersebut , hubungan pelaku ekonomi dua sektor, dapat kalian amati, dua
garis panah bagian atas menjelaskan hubungan Rumah Tangga Produsen (RTP) dengan
Rumah Tangga Konsumen (RTK) di pasar output atau pasar barang. RTP
memberikan barang/jasa pada konsumen, kemudian sebagai imbalannya RTK
memberikan sejumlah uang kepada RTP. Dua garis panah di bagian bawah menunjukkan
hubungan RTP dan RTK di pasar faktor produksi. RTK berperan
sebagai penyedia faktor produksi, sedangkan RTP berperan sebagai pengguna
faktor produksi. RTP memberikan imbalan atas faktor produksi yang diberikan
oleh RTK. Imbalan ini berupa sewa, upah/gaji, bunga, dan keuntungan.
c. Peran Rumah Tangga Pemerintah
Rumah tangga pemerintah merupakan salah
satu pelaku ekonomi. Pemerintah memiliki tiga peran penting, yaitu sebagai
regulator, konsumen, dan produsen.
1) Pengatur atau Regulator dalam Perekonomian
Pemerintah berperan sebagai pengatur
atau regulator dalam perekonomian suatu negara. Perekonomian harus diatur
sehingga perekonomian dapat menyejahterakan masyarakat secara adil dan merata.
Regulasi dan aturan yang Pembayaran atas pembelian barang dan
jasa dibuat oleh pemerintah antara lain
berupa pemberian subsidi pada perusahaan dalam negeri sehingga mampu bersaing
dengan produk dari luar. Peran lain pemerintah adalah menentukan besarnya
pajak. Dengan adanya aturan tentang pajak progresif, orang yang kaya dipungut
pajak yang tinggi, orang yang miskin dipungut pajak yang rendah, bahkan orang
yang sangat miskin tidak dipungut pajak tetapi malah disubsidi. Selain itu,
apakah di sekitarmu terdapat toko swalayan atau minimarket? Kewenangan
pemberian izin pendirian swalayan atau minimarket tersebut ada pada pemerintah.
Kewenangan pemberian izin tersebut mencerminkan peran pemerintah sebagai
regulator/pengatur.
2) Konsumen
Seperti halnya rumah tangga keluarga,
rumah tangga pemerintah juga memiliki peran sebagai konsumen. Dalam menjalankan
fungsinya sebagai pengatur, pemerintah membutuhkan sarana dan prasarana
penunjang, yang dibeli dari rumah tangga perusahaan/produsen. Contohnya, kantor
dinas pendidikan, untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari, membutuhkan
kertas, printer, dan tinta.
Untuk itu, pemerintah harus membeli ke perusahaan atau produsen.
3) Produsen
Selain sebagai konsumen, pemerintah
juga berperan sebagai produsen. Dalam menjalankan perannya sebagai produsen, pemerintah memproduksi
barang atau jasa. Pada subbab sebelumnya telah dijelaskan bahwa rumah tangga
produsen di negara kita salah satunya berbentuk BUMN (Badan Usaha Milik
Negara). BUMN adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah. Maka, pemerintah
juga berperan sebagai rumah tangga produsen. Contoh Badan Usaha Milik Negara adalah
PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PLN (Perusahaan Listrik Negara).
d. Peran Rumah Tangga Luar Negeri
Pada era abad XXI ini, perekonomian
yang tidak berhubungan dengan negara lain menjadi hal yang mustahil. Peran
masyarakat luar negeri dalam perekonomian terlihat nyata dalam perdagangan
internasional. Contoh perdagangan internasional: Indonesia mengekspor produk
tekstil ke negara Jepang, dan Jepang mengekspor kendaraan bermotor ke
Indonesia. Dengan transaksi tersebut terbentuklah kerja sama antara Indonesia
dan masyarakat Jepang (masyarakat luar negeri).
Apakah di daerahmu terdapat perusahaan
yang sudah melaksanakan ekspor atau impor? Untuk dapat memahami lebih mendalam
bagaimana masyarakat luar negeri dan perusahaan dalam negeri bekerja sama,
kalian dapat mewawancarai pemilik perusahaan di lingkungan tempat tinggal
kalian yang sudah melakukan ekspor hasil produksinya. Tanyakan tentang proses
pelaksanaan ekspor. Hasilnya dipresentasikan di depan kelas. Untuk melihat
gambaran tentang pengiriman barang yang akan diekspor, kalian dapat mengamati
gambar sebuah pelabuhan yang melakukan aktivitas perdagangan internasional,
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar berikut.
Apakah kalian pernah ke pelabuhan? Gambar di atas merupakan gambar barang-barang yang hendak dikirim ke luar negeri (ekspor). Proses ekspor biasanya berawal dari kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Setelah bersepakat, barang yang diperdagangkan dikirim dengan angkutan laut/udara. Setelah kalian memahami tentang peran pelaku ekonomi dan bagan hubungan antara pelaku ekonomi, selanjutnya kalian perlu mempelajari tentang perdagangan antardaerah atau antarpulau. Hal tersebut perlu dilakukan karena kalian harus memahami bahwa produksi tidak akan berjalan lancar jika tidak ada aktivitas distribusi atau perdagangan. Perdagangan antardaerah/pulau dan perdagangan internasional dapat kalian ikuti pada uraian berikut.
Materi PPT:
Materi Audio Video:
Tidak ada komentar:
Write commentBlog ini digunakan untuk sharing berbagi ilmu
silahkan memberikan kritik dan sarannya secara sopan